Senin, 01 Juli 2013

YEHUWA

 


[bentuk kausatif imperfek dari kata kerja Ibr., ha·wah (menjadi); artinya ”Ia Menyebabkan Menjadi”].



Nama pribadi Allah. (Yes 42:8; 54:5) Meskipun dalam Alkitab Allah disebut dengan berbagai gelar deskriptif, misalnya ”Allah”, ”Tuan Yang Berdaulat”, ”Pencipta”, ”Bapak”, ”Yang Mahakuasa”, dan ”Yang Mahatinggi”, kepribadian serta sifat-sifat-Nya—siapa dan apa sebenarnya Dia—sepenuhnya terangkum dan dinyatakan dalam nama pribadi ini saja.—Mz 83:18.

Pelafalan yang Benar untuk Nama Ilahi. ”Yehuwa” adalah pelafalan nama ilahi yang paling banyak dikenal dalam bahasa Indonesia, meskipun ”Yahweh” lebih disukai oleh kebanyakan pakar bahasa Ibrani. Dalam manuskrip-manuskrip Ibrani tertua, nama itu ditulis dengan empat konsonan, yang umumnya disebut Tetragramaton (dari kata Yunani te·tra-, artinya ”empat”, dan gramma, ”huruf”). Keempat huruf itu (ditulis dari kanan ke kiri) adalah יהוה dan transliterasinya dalam bahasa Indonesia adalah YHWH.

YEHUWA


 


[bentuk kausatif imperfek dari kata kerja Ibr., ha·wah′ (menjadi); artinya ”Ia Menyebabkan Menjadi”].


Nama pribadi Allah. (Yes 42:8; 54:5) Meskipun dalam Alkitab Allah disebut dengan berbagai gelar deskriptif, misalnya ”Allah”, ”Tuan Yang Berdaulat”, ”Pencipta”, ”Bapak”, ”Yang Mahakuasa”, dan ”Yang Mahatinggi”, kepribadian serta sifat-sifat-Nya—siapa dan apa sebenarnya Dia—sepenuhnya terangkum dan dinyatakan dalam nama pribadi ini saja.—Mz 83:18.


Pelafalan yang Benar untuk Nama Ilahi. ”Yehuwa” adalah pelafalan nama ilahi yang paling banyak dikenal dalam bahasa Indonesia, meskipun ”Yahweh” lebih disukai oleh kebanyakan pakar bahasa Ibrani. Dalam manuskrip-manuskrip Ibrani tertua, nama itu ditulis dengan empat konsonan, yang umumnya disebut Tetragramaton (dari kata Yunani te·tra-, artinya ”empat”, dan gram′ma, ”huruf”). Keempat huruf itu (ditulis dari kanan ke kiri) adalah יהוה dan transliterasinya dalam bahasa Indonesia adalah YHWH.