Sabtu, 11 Mei 2013

Mimpi Nebukhadnesar tentang patung



Bangkit dan Jatuhnya Sebuah Patung yang Sangat Besar

http://youtu.be/gMqlC4xKOSs

SATU dekade telah berlalu semenjak Raja Nebukhadnezar membawa Daniel dan ’pria-pria terkemuka lainnya di negeri’ Yehuda ke penawanan di Babilon. (2 Raja 24:15) Daniel muda masih melayani di istana raja sewaktu timbul situasi yang mengancam kehidupan. Mengapa hal ini seharusnya menarik minat kita? Karena cara Allah Yehuwa campur tangan dalam masalah ini tidak hanya menyelamatkan kehidupan Daniel dan orang-orang lainnya, tetapi juga memperlihatkan kepada kita urutan kuasa-kuasa dunia dalam nubuat Alkitab terus sampai ke zaman kita.

RAJA YANG MENGHADAPI MASALAH PELIK

2 ”Pada tahun kedua pemerintahan Nebukhadnezar,” tulis nabi Daniel, ”Nebukhadnezar mendapat mimpi; rohnya menjadi resah, dan ia tidak dapat tidur.” (Daniel 2:1) Nebukhadnezar, raja Imperium Babilonia itulah yang mendapat mimpi. Ia sudah mulai menjadi penguasa dunia pada tahun 607 SM sewaktu Allah Yehuwa mengizinkan dia membinasakan Yerusalem dan baitnya. Pada tahun kedua pemerintahan Nebukhadnezar sebagai penguasa dunia (606/605 SM), Allah memberinya mimpi yang sangat menakutkan.

3 Mimpi ini begitu menggelisahkan Nebukhadnezar sehingga ia tidak dapat tidur. Tentu saja, ia ingin sekali mengetahui artinya. Tetapi, raja yang perkasa itu lupa akan mimpinya! Maka, ia memanggil para ahli ilmu gaib, tukang sihir, dan tukang tenung di Babilon, dan ia menyuruh mereka menceritakan mimpi tersebut sekaligus menafsirkannya. Tugas itu di luar kemampuan mereka. Kegagalan mereka membuat Nebukhadnezar begitu murka sehingga ia mengeluarkan perintah ”agar semua orang berhikmat di Babilon dibinasakan”. Titah ini dapat menyebabkan nabi Daniel berhadapan langsung dengan eksekutor yang telah ditunjuk. Mengapa? Karena dia dan ketiga teman Ibraninya—Hanania, Misyael, dan Azaria—termasuk di antara orang-orang berhikmat di Babilon.—Daniel 2:2-14.

DANIEL TAMPIL SEBAGAI PENYELAMAT

4 Setelah mengetahui alasan Nebukhadnezar mengeluarkan titah yang keras itu, ”Daniel pergi menghadap dan meminta kepada raja untuk memberi dia waktu, khususnya untuk memberitahukan tafsiran itu kepada raja.” Permohonannya dikabulkan. Daniel pulang ke rumahnya, lalu dia beserta ketiga teman Ibraninya berdoa, meminta ”belas kasihan Allah yang berkuasa atas surga berkenaan dengan rahasia ini”. Malam itu juga, Yehuwa menyingkapkan kepada Daniel rahasia mimpi tersebut dalam suatu penglihatan. Dengan penuh rasa syukur, Daniel berkata, ”Biarlah nama Allah diagungkan dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu, sebab hikmat serta keperkasaan—semuanya itu berasal dari dia. Dia mengubah masa dan musim, memecat raja dan mengangkat raja, memberikan hikmat kepada orang-orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang-orang yang memiliki daya pengamatan. Dia menyingkapkan perkara-perkara yang dalam serta hal-hal yang tersembunyi, mengetahui apa yang ada dalam kegelapan; dan terang ada padanya.” Daniel memuji Yehuwa atas pemahaman tersebut.—Daniel 2:15-23.

5 Keesokan harinya, Daniel mendekati Ariokh, kepala pengawal yang ditunjuk untuk membinasakan orang-orang berhikmat di Babilon. Setelah mengetahui bahwa Daniel dapat menafsirkan mimpi tersebut, Ariokh segera membawa dia menghadap raja. Tanpa bermaksud mencari nama bagi dirinya, Daniel memberi tahu Nebukhadnezar, ”Di surga ada Allah Penyingkap rahasia, dan ia telah memberitahukan kepada Raja Nebukhadnezar apa yang akan terjadi pada akhir masa itu.” Daniel siap untuk menyingkapkan bukan saja masa depan Imperium Babilonia, melainkan juga uraian tentang peristiwa-peristiwa dunia dari zaman Nebukhadnezar sampai zaman kita dan terus ke masa depan.—Daniel 2:24-30.

MIMPI ITU—DIINGAT KEMBALI

6 Nebukhadnezar mendengarkan dengan penuh perhatian seraya Daniel menjelaskan, ”Ya, raja, engkau sedang memperhatikan, dan lihat! ada sebuah patung yang sangat besar. Patung itu, yang besar dan luar biasa cemerlang, berdiri di hadapanmu, dan penampilannya menggentarkan. Berkenaan dengan patung itu, kepalanya dari emas yang baik, dada dan lengannya dari perak, perut dan pahanya dari tembaga, tungkai bawahnya dari besi, dan kakinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat yang dibentuk. Engkau terus memandang sampai ada sebuah batu yang dipotong dan lepas bukan oleh tangan manusia, dan batu itu menimpa patung tersebut pada kakinya yang terbuat dari besi dan tanah liat yang dibentuk serta meremukkannya. Maka besi, tanah liat yang dibentuk, tembaga, perak, dan emas, semuanya itu remuk dan menjadi seperti sekam dari lantai pengirikan pada musim panas, lalu angin menerbangkannya sehingga sama sekali tidak ditemukan bekasnya. Dan batu yang menimpa patung itu menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi.”—Daniel 2:31-35.

7 Alangkah tergetarnya Nebukhadnezar mendengar Daniel menyingkapkan mimpinya! Tetapi tunggu! Orang-orang berhikmat di Babilon akan luput hanya apabila Daniel juga menafsirkan mimpi tersebut. Mewakili dirinya dan ketiga teman Ibraninya, Daniel menyatakan, ”Demikianlah mimpi tersebut, dan tafsirannya akan kami sampaikan di hadapan raja.”—Daniel 2:36.

KERAJAAN YANG SANGAT ISTIMEWA

8 ”Engkau, ya, raja, raja atas segala raja, kepadamu Allah yang berkuasa atas surga telah memberikan kerajaan, keperkasaan, kekuatan serta martabat, dan ke tanganmu ia telah menyerahkan, di mana pun putra-putra manusia tinggal, binatang-binatang di padang dan makhluk-makhluk bersayap di langit, dan engkau telah dijadikannya penguasa atas semuanya itu, engkaulah kepala dari emas itu.” (Daniel 2:37, 38) Kata-kata ini berlaku atas Nebukhadnezar setelah Yehuwa menggunakan dia untuk membinasakan Yerusalem, pada tahun 607 SM. Halnya demikian karena raja-raja yang bertakhta di Yerusalem berasal dari garis keturunan Daud, raja yang diurapi Yehuwa. Yerusalem adalah ibu kota Yehuda, kerajaan simbolis Allah yang menggambarkan kedaulatan Yehuwa atas bumi. Dengan binasanya kota itu pada tahun 607 SM, kerajaan simbolis Allah ini tidak ada lagi. (1 Tawarikh 29:23; 2 Tawarikh 36:17-21) Kuasa-kuasa dunia yang digambarkan oleh logam-logam yang membentuk patung itu kini dapat silih berganti menjalankan kekuasaan atas dunia tanpa campur tangan kerajaan simbolis Allah. Sebagai kepala emas, logam paling berharga yang dikenal pada zaman dahulu, Nebukhadnezar memiliki keistimewaan karena menggulingkan kerajaan itu dengan membinasakan Yerusalem.—Lihat ”Seorang Raja Pejuang Membangun Sebuah Imperium”, di halaman 63.

9 Nebukhadnezar, yang memerintah selama 43 tahun, memimpin sebuah dinasti yang berkuasa atas Imperium Babilonia. Dinasti ini mencakup menantu laki-lakinya, Nabonidus dan putra sulungnya, Ewil-merodakh. Dinasti tersebut terus ada selama lebih dari 43 tahun, sampai putra Nabonidus, Belsyazar, mati pada tahun 539 SM. (2 Raja 25:27; Daniel 5:30) Jadi, kepala emas pada patung dalam mimpi tersebut tidak hanya menggambarkan Nebukhadnezar melainkan seluruh urutan penguasa Babilonia.

10 Daniel memberi tahu Nebukhadnezar, ”Setelah engkau, akan bangkit kerajaan lain yang lebih rendah daripada engkau.” (Daniel 2:39) Kerajaan yang dilambangkan oleh dada dan lengan perak pada patung itu akan menggantikan dinasti Nebukhadnezar. Kira-kira 200 tahun sebelumnya, Yesaya telah menubuatkan kerajaan ini, bahkan memberitahukan nama rajanya yang berkemenangan—Kores. (Yesaya 13:1-17; 21:2-9; 44:24–45:7, 13) Ini adalah Imperium Media-Persia. Meskipun Media-Persia mengembangkan peradaban yang tidak kalah hebat dengan Imperium Babilonia, kerajaan yang muncul belakangan ini digambarkan oleh perak, logam yang kurang berharga dibandingkan dengan emas. Kerajaan ini lebih rendah daripada Kuasa Dunia Babilonia, karena kerajaan tersebut tidak memiliki keistimewaan dalam hal menggulingkan Yehuda, kerajaan simbolis Allah dengan ibu kotanya di Yerusalem.

11 Kira-kira 60 tahun setelah menafsirkan mimpi tersebut, Daniel menyaksikan berakhirnya dinasti Nebukhadnezar. Daniel hadir di sana pada malam tanggal 5/6 Oktober 539 SM, sewaktu pasukan Media-Persia mengambil alih Babilon yang tampaknya mustahil ditaklukkan dan mengeksekusi Raja Belsyazar. Dengan kematian Belsyazar, kepala emas pada patung dalam mimpi itu—Imperium Babilonia—tidak ada lagi.

ORANG-ORANG BUANGAN DIBEBASKAN OLEH SEBUAH KERAJAAN

12 Media-Persia menggantikan Imperium Babilonia sebagai kuasa dunia utama pada tahun 539 SM. Pada usia 62 tahun, Darius, orang Media, menjadi penguasa pertama atas kota Babilon yang ditaklukkan. (Daniel 5:30, 31) Selama waktu yang singkat, ia dan Kores, orang Persia itu, bersama-sama memerintah Imperium Media-Persia. Sewaktu Darius mati, Kores menjadi penguasa tunggal atas Imperium Persia. Bagi orang-orang Yahudi di Babilon, bertakhtanya Kores berarti kelepasan dari penawanan. Pada tahun 537 SM, Kores mengeluarkan dekret yang memperbolehkan orang-orang Yahudi buangan di Babilon untuk kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali Yerusalem dan bait Yehuwa. Akan tetapi, kerajaan simbolis Allah tidak didirikan kembali di Yehuda dan Yerusalem.—2 Tawarikh 36:22, 23; Ezra 1:1–2:2a.

13 Dada dan lengan perak pada patung dalam mimpi tersebut melukiskan urutan raja-raja Persia yang dimulai dari Kores Agung. Dinasti itu bertahan selama lebih dari 200 tahun. Kores konon mati dalam suatu kampanye militer pada tahun 530 SM. Dari antara kira-kira 12 raja yang menggantikan dia sebagai pewaris takhta Imperium Persia, paling tidak ada 2 raja yang berlaku baik terhadap umat pilihan Yehuwa. Yang pertama adalah Darius I (orang Persia), dan yang lain adalah Artahsasta I.

14 Darius I adalah raja ketiga dalam urutan raja-raja Persia setelah Kores Agung. Kedua raja pendahulunya ialah Kambises II dan saudara laki-lakinya, Bardiya (atau kemungkinan seorang Majus bernama Gaumata yang sesungguhnya tidak berhak menjadi raja). Pada saat Darius I, yang juga dikenal sebagai Darius Agung, naik takhta pada tahun 521 SM, pekerjaan pembangunan kembali bait di Yerusalem sedang dilarang. Setelah menemukan dokumen yang berisi dekret Kores di antara arsip-arsip resmi di Ekbatana, Darius tidak hanya mencabut larangan itu pada tahun 520 SM. Ia juga menyediakan dana dari perbendaharaan kerajaan untuk membangun kembali bait itu.—Ezra 6:1-12.

15 Penguasa Persia berikutnya yang membantu upaya pemulihan orang-orang Yahudi adalah Artahsasta I, yang menggantikan bapaknya, Ahasweros (Xerxes I) pada tahun 475 SM. Artahsasta dijuluki Longimanus karena tangan kanannya lebih panjang daripada tangan kirinya. Selama tahun ke-20 masa pemerintahannya, pada tahun 455 SM, ia menugasi juru minumannya yang berkebangsaan Yahudi, Nehemia, untuk menjadi gubernur Yehuda dan membangun kembali tembok Yerusalem. Tindakan ini menandai awal ’tujuh puluh minggu tahun’ yang diuraikan dalam Daniel pasal 9 dan menjadi dasar penetapan tanggal munculnya dan matinya Mesias, atau Kristus, Yesus dari Nazaret.—Daniel 9:24-27; Nehemia 1:1; 2:1-18.

16 Raja terakhir dari enam raja setelah Artahsasta I yang duduk di takhta Imperium Persia adalah Darius III. Pemerintahannya tiba-tiba berakhir pada tahun 331 SM sewaktu ia menderita kekalahan yang hebat dari Aleksander Agung di Gaugamela, dekat Niniwe kuno. Kekalahan ini mengakhiri Kuasa Dunia Media-Persia yang dilambangkan oleh bagian perak pada patung dalam mimpi Nebukhadnezar. Kuasa berikutnya lebih unggul dalam beberapa segi, namun kalah dalam segi-segi lainnya. Hal ini semakin jelas seraya kita mendengarkan tafsiran Daniel selanjutnya sehubungan dengan mimpi Nebukhadnezar.

KERAJAAN YANG SANGAT LUAS NAMUN LEBIH RENDAH

17 Daniel memberi tahu Nebukhadnezar bahwa perut dan paha patung yang sangat besar itu membentuk ”kerajaan lain, yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi”. (Daniel 2:32, 39) Kerajaan yang ketiga ini akan muncul setelah Babilonia dan Media-Persia. Sebagaimana tembaga lebih rendah nilainya dibandingkan dengan perak, kuasa dunia yang baru ini lebih rendah daripada Media-Persia karena tidak dikaruniai hak istimewa untuk membebaskan umat Yehuwa. Akan tetapi, kerajaan yang bagaikan tembaga ini akan ”berkuasa atas seluruh bumi”, yang menunjukkan bahwa kerajaan ini akan lebih luas daripada Babilonia ataupun Media-Persia. Apa yang diteguhkan oleh fakta sejarah sehubungan dengan kuasa dunia ini?

18 Segera setelah mewarisi takhta Makedonia pada tahun 336 SM sewaktu berusia 20 tahun, Aleksander III yang ambisius memulai suatu kampanye penaklukan. Karena keberhasilannya dalam segi militer, ia disebut Aleksander Agung. Satu per satu kemenangan diraihnya dan ia terus bergerak memasuki wilayah Persia. Sewaktu ia mengalahkan Darius III dalam pertempuran di Gaugamela pada tahun 331 SM, Imperium Persia pun runtuh dan Aleksander mengukuhkan posisi Yunani sebagai kuasa dunia baru.

19 Setelah kemenangan di Gaugamela, Aleksander bergerak untuk menguasai beberapa ibu kota Persia, yaitu Babilon, Susa, Persepolis, dan Ekbatana. Dengan menundukkan sisa wilayah Imperium Persia, ia meluaskan penaklukannya ke India bagian barat. Koloni-koloni Yunani dibentuk di negeri-negeri yang ditaklukkan. Oleh karena itu, bahasa dan kebudayaan Yunani tersebar ke seluruh wilayah tersebut. Imperium Yunani, sesungguhnya, lebih besar daripada semua pendahulunya. Sebagaimana dinubuatkan Daniel, kerajaan tembaga tersebut ”berkuasa atas seluruh bumi”. Salah satu hasilnya ialah bahasa Yunani (Koine) menjadi bahasa internasional. Karena bisa digunakan untuk menyampaikan ungkapan yang akurat, bahasa ini ternyata sangat cocok untuk penulisan Kitab-Kitab Yunani Kristen dan penyebaran kabar baik Kerajaan Allah.

20 Aleksander Agung hanya delapan tahun menjadi penguasa dunia. Meskipun masih muda, Aleksander yang berusia 32 tahun jatuh sakit setelah suatu perjamuan dan mati tidak lama setelah itu, pada tanggal 13 Juni 323 SM. Belakangan, imperiumnya yang sangat besar terbagi menjadi empat wilayah, yang masing-masing dikuasai oleh salah seorang jenderalnya. Dengan demikian, dari sebuah kerajaan besar terbentuklah empat kerajaan yang akhirnya dicaplok oleh Imperium Romawi. Kuasa dunia yang bagaikan tembaga itu bertahan hanya sampai tahun 30 SM sewaktu yang terakhir dari keempat kerajaan tersebut—dinasti Ptolemeus yang berkuasa di Mesir—akhirnya jatuh ke tangan Roma.

KERAJAAN YANG MEREMUKKAN DAN MENGHANCURKAN

21 Daniel melanjutkan penjelasannya tentang patung dalam mimpi itu, ”Kerajaan keempat [setelah Babilon, Media-Persia, dan Yunani] akan kuat seperti besi. Sebab sebagaimana besi meremukkan dan menggiling segala sesuatu, demikianlah, seperti besi yang menghancurkan, ia akan meremukkan dan menghancurkan bahkan semuanya ini.” (Daniel 2:40) Dalam hal kekuatan dan kesanggupannya untuk meremukkan, kuasa dunia ini bagaikan besi—lebih kuat daripada imperium-imperium yang digambarkan oleh emas, perak, atau tembaga. Imperium Romawi memang adalah kuasa dunia yang seperti itu.

22 Roma meremukkan dan menghancurkan Imperium Yunani dan mencaplok sisa-sisa wilayah kuasa dunia Media-Persia dan Babilonia. Karena tidak memperlihatkan respek terhadap Kerajaan Allah yang diberitakan oleh Yesus Kristus, imperium tersebut menghukum mati Yesus di tiang siksaan pada tahun 33 M. Dalam upayanya menghancurkan kekristenan sejati, Roma menganiaya murid-murid Yesus. Selain itu, orang-orang Romawi membinasakan Yerusalem dan baitnya pada tahun 70 M.

23 Tungkai bawah besi pada patung dalam mimpi Nebukhadnezar tidak hanya melukiskan Imperium Romawi tetapi juga perkembangan politisnya. Pertimbangkan kata-kata yang dicatat di Penyingkapan 17:10 ini, ”Ada tujuh raja: lima sudah jatuh, satu ada, yang lain belum tiba, namun apabila ia tiba, ia akan tinggal untuk waktu yang singkat.” Sewaktu rasul Yohanes menuliskan kata-kata ini, ia sedang berada di pembuangan di Pulau Patmos sebagai tahanan orang Romawi. Kelima raja, atau kuasa dunia, yang sudah jatuh adalah Mesir, Asiria, Babilon, Media-Persia, dan Yunani. Yang keenam—Imperium Romawi—masih berkuasa. Tetapi, imperium itu pun akan jatuh, dan raja ketujuh akan bangkit dari salah satu daerah jajahan Roma. Kuasa dunia manakah itu?

24 Inggris sebelumnya adalah bagian Imperium Romawi di sebelah barat laut. Tetapi, pada tahun 1763, bagian ini telah berkembang menjadi Imperium Inggris—Britania, sang penguasa tujuh samudra. Pada tahun 1776, ke-13 koloninya di Amerika mengumumkan kemerdekaan mereka untuk mendirikan Amerika Serikat. Akan tetapi, pada tahun-tahun belakangan, Inggris dan Amerika Serikat menjadi mitra pada masa perang maupun damai. Dengan demikian, perpaduan Anglo-Amerika tampil sebagai kuasa dunia ketujuh dalam nubuat Alkitab. Seperti Imperium Romawi, kuasa dunia ini terbukti ”kuat seperti besi”, menjalankan wewenangnya dengan tangan besi. Jadi, tungkai bawah besi pada patung dalam mimpi tersebut mencakup baik Imperium Romawi maupun kuasa dunia kembar Anglo-Amerika.

PERPADUAN YANG RAPUH

25 Daniel selanjutnya memberi tahu Nebukhadnezar, ”Seperti yang engkau lihat, kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang tembikar yang dibentuk dan sebagian dari besi, maka kerajaan itu akan terbagi, tetapi kerajaan itu masih memiliki sifat keras seperti besi, sebab sebagaimana yang engkau lihat, besi itu bercampur dengan tanah liat basah. Dan sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat yang dibentuk, kerajaan itu akan kuat sebagian dan rapuh sebagian. Seperti yang engkau lihat, besi bercampur tanah liat basah, maka mereka akan bercampur dengan keturunan umat manusia; tetapi mereka tidak akan melekat menjadi satu, yang ini dengan yang itu, sama seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat yang dibentuk.”—Daniel 2:41-43.

26 Pergantian kuasa dunia yang digambarkan oleh berbagai bagian tubuh patung dalam mimpi Nebukhadnezar berawal dari kepala dan berlangsung terus sampai ke kaki. Secara logis, kaki dan jari-jari kaki dari ”besi bercampur tanah liat basah” akan melambangkan manifestasi terakhir pemerintahan manusia yang ada selama ”zaman akhir”.—Daniel 12:4.

27 Pada awal abad ke-20, Imperium Inggris berkuasa atas lebih dari seperempat penduduk dunia. Imperium-imperium Eropa yang lain juga menguasai jutaan orang lainnya. Tetapi, Perang Dunia I mengakibatkan munculnya kelompok-kelompok bangsa menggantikan imperium-imperium tersebut. Setelah Perang Dunia II, trend ini berkembang pesat. Seraya nasionalisme berkembang lebih lanjut, jumlah bangsa yang ada di dunia ini bertambah secara dramatis. Kesepuluh jari kaki patung itu menggambarkan semua kuasa dan pemerintahan yang ada pada saat yang bersamaan, karena dalam Alkitab, angka sepuluh kadang-kadang menunjukkan kelengkapan di bumi.—Bandingkan Keluaran 34:28; Matius 25:1; Penyingkapan 2:10.

28 Kini karena kita berada di ”zaman akhir”, kita telah sampai pada kaki patung tersebut. Beberapa pemerintahan yang dilukiskan oleh kaki dan jari-jari kaki patung itu, yang terbuat dari besi bercampur tanah liat, sifatnya seperti besi—otoriter atau lalim. Yang lain-lain seperti tanah liat. Dengan cara bagaimana? Daniel menghubungkan tanah liat dengan ”keturunan umat manusia”. (Daniel 2:43) Terlepas dari rapuhnya sifat tanah liat, yang darinya keturunan umat manusia dibuat, pemerintahan-pemerintahan tradisional yang seperti besi harus semakin mendengarkan rakyat banyak, yang menghendaki suara mereka diperhatikan oleh kalangan penguasa. (Ayub 10:9) Tetapi, tidak mungkin ada kecocokan antara kekuasaan yang otoriter dan rakyat banyak—sebagaimana besi tidak mungkin bersatu dengan tanah liat. Pada waktu patung tersebut runtuh, dunia ini memang sudah terpecah-belah secara politik!

29 Apakah keadaan kaki dan jari-jari kaki yang terbagi-bagi itu akan menyebabkan seluruh patung tersebut runtuh? Apa yang akan terjadi dengan patung tersebut?

KLIMAKS YANG DRAMATIS

30 Perhatikan klimaks mimpi tersebut. Daniel memberi tahu raja, ”Engkau terus memandang sampai ada sebuah batu yang dipotong dan lepas bukan oleh tangan manusia, dan batu itu menimpa patung tersebut pada kakinya yang terbuat dari besi dan tanah liat yang dibentuk serta meremukkannya. Maka besi, tanah liat yang dibentuk, tembaga, perak, dan emas, semuanya itu remuk dan menjadi seperti sekam dari lantai pengirikan pada musim panas, lalu angin menerbangkannya sehingga sama sekali tidak ditemukan bekasnya. Dan batu yang menimpa patung itu menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi.”—Daniel 2:34, 35.

31 Sebagai penjelasan, nubuat itu melanjutkan, ”Pada zaman raja-raja itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa. Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu; sebab sebagaimana yang engkau lihat, bahwa dari gunung ada sebuah batu yang dipotong dan lepas bukan oleh tangan manusia, dan batu itu meremukkan besi, tembaga, tanah liat yang dibentuk, perak, dan emas itu. Allah Yang Agung telah memberitahukan kepada raja apa yang akan terjadi setelah ini. Mimpi itu dapat diandalkan, dan tafsirannya dapat dipercaya.”—Daniel 2:44, 45.

32 Sebagai penghargaan karena ia telah diingatkan dan diberi penjelasan tentang mimpinya, Nebukhadnezar mengakui bahwa Allah Daniel sajalah ”Tuan atas segala raja dan Penyingkap rahasia”. Raja juga memberikan kedudukan dengan tanggung jawab besar kepada Daniel dan ketiga teman Ibraninya. (Daniel 2:46-49) Namun, apakah makna zaman modern dari ’tafsiran Daniel yang dapat dipercaya’ ini?

’GUNUNG YANG MEMENUHI BUMI’

33 Ketika ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” berakhir pada bulan Oktober 1914, ”Allah yang berkuasa atas surga” mendirikan Kerajaan surgawi dengan mentakhtakan putra-Nya yang terurap, Yesus Kristus, sebagai ”Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan”. (Lukas 21:24; Penyingkapan 12:1-5; 19:16) Jadi, ”batu” Kerajaan Mesianis itu dipotong dan lepas dari ”gunung” kedaulatan universal Yehuwa oleh kuasa ilahi dan bukan oleh tangan manusia. Pemerintah surgawi ini berada di tangan Yesus Kristus, yang telah dianugerahi peri tidak berkematian oleh Allah. (Roma 6:9; 1 Timotius 6:15, 16) Oleh karena itu, ”kerajaan Tuan [Allah] kita dan Kristusnya” ini—pernyataan kedaulatan universal Yehuwa—tidak akan beralih kepada siapa pun. Kerajaan itu akan berdiri untuk selama-lamanya.—Penyingkapan 11:15.

34 Kerajaan tersebut lahir ”pada zaman raja-raja itu”. (Daniel 2:44) Raja-raja tersebut bukan hanya yang dilukiskan oleh kesepuluh jari kaki patung itu melainkan juga yang dilambangkan oleh bagian-bagian patung itu yang terbuat dari besi, tembaga, perak, dan emas. Meskipun imperium Babilonia, Persia, Yunani, dan Romawi tidak lagi menjadi kuasa dunia, sisa-sisanya masih ada pada tahun 1914. Imperium Turki Ottoman pada waktu itu menduduki wilayah Babilonia, dan beberapa pemerintah nasional berkuasa di Persia (Iran) dan Yunani serta Roma, Italia.

35 Tidak lama lagi, kerajaan surgawi Allah akan menghantam kaki patung simbolis ini. Akibatnya, semua kerajaan yang dilukiskan oleh patung tersebut akan dihancurluluhkan, ya, dibinasakan semuanya. Sesungguhnya, pada ’perang hari besar Allah Yang Mahakuasa’, ”batu” itu akan menghantam dengan kekuatan yang begitu dahsyat sehingga patung tersebut akan hancur menjadi debu dan akan disapu bersih oleh angin badai Allah seperti sekam dari lantai pengirikan. (Penyingkapan 16:14, 16) Kemudian, seperti batu yang membesar menjadi seukuran gunung dan memenuhi bumi, Kerajaan Allah akan menjadi gunung pemerintahan yang akan mempengaruhi ”seluruh bumi”.—Daniel 2:35.

36 Meskipun Kerajaan Mesianis berada di surga, kekuasaannya akan meluas meliputi bola bumi kita untuk memberkati seluruh penduduk bumi yang taat. Pemerintah yang stabil ini ”tidak akan pernah binasa” atau ”beralih kepada bangsa lain”. Tidak seperti kerajaan para penguasa manusia yang berkematian, kerajaan itu ”akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu”, ya, selama-lamanya. (Daniel 2:44) Semoga saudara memperoleh hak istimewa untuk menjadi rakyatnya selama-lamanya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar