Selasa, 12 Maret 2013
Mengapa Yesus Adalah Guru Agung?
LEBIH dari dua ribu
tahun yang lalu, lahirlah seorang anak yang sangat istimewa, yang kemudian
tumbuh menjadi tokoh terbesar sepanjang masa. Pada zaman itu, tidak ada orang
yang mempunyai pesawat terbang atau mobil. Tidak ada televisi, telepon, maupun
komputer.
Anak itu dinamai
Yesus. Ia menjadi orang yang paling berhikmat yang pernah hidup di bumi. Yesus
juga menjadi guru yang paling hebat. Ia menjelaskan hal-hal yang sulit dengan
cara yang mudah dimengerti.
Yesus mengajar
orang-orang di mana pun ia menjumpai mereka. Ia mengajar mereka di tepi laut
dan di atas perahu. Ia mengajar mereka di rumah-rumah dan dalam perjalanan.
Yesus tidak mempunyai mobil, dan sewaktu bepergian ia pun tidak naik bus atau
kereta api. Yesus berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain, mengajar
orang.
Kita belajar banyak
hal dari orang lain. Tetapi kita dapat belajar hal-hal yang paling penting dari
sang Guru Agung, Yesus. Di dalam Alkitablah kita menemukan kata-kata Yesus.
Sewaktu kita mendengarkan kata-kata itu dari Alkitab, halnya seolah-olah Yesus
sedang berbicara kepada kita.
Mengapa Yesus
adalah Guru Agung? Satu alasan ialah karena Yesus sendiri telah diajar. Dan, ia
tahu betapa pentingnya untuk mendengarkan. Tetapi, siapa yang Yesus dengarkan?
Siapa yang mengajar dia?— Bapaknya. Dan, Bapaknya adalah Allah.
Sebelum datang ke
bumi sebagai manusia, Yesus tinggal di surga bersama Allah. Jadi, Yesus berbeda
dari orang lain karena tidak ada orang yang pernah tinggal di surga sebelum
dilahirkan di bumi. Di surga, Yesus adalah
seorang Anak yang taat, yang mendengarkan Bapaknya. Oleh karena itu, Yesus
dapat mengajar orang-orang apa yang telah ia pelajari dari Allah. Kamu dapat
meniru Yesus dengan mendengarkan ayah dan ibumu.
Alasan lain mengapa
Yesus adalah Guru Agung ialah karena ia mengasihi orang-orang. Ia ingin
membantu orang-orang belajar tentang Allah. Yesus mengasihi orang dewasa,
tetapi ia juga mengasihi anak-anak. Dan, anak-anak senang berada bersama Yesus
karena ia berbicara kepada mereka dan mendengarkan mereka.
Pada suatu hari,
beberapa orang tua membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Namun, teman-teman
Yesus berpikir bahwa Guru Agung terlalu sibuk untuk berbicara kepada anak-anak
kecil. Jadi, teman-temannya menyuruh mereka pergi. Tetapi, apa yang Yesus
katakan?— Yesus berkata, ”Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku; jangan
mencoba menghentikan mereka.” Ya, Yesus menginginkan agar anak-anak kecil itu
datang kepadanya. Jadi, walaupun ia adalah orang yang sangat berhikmat dan
penting, Yesus menyediakan waktu untuk mengajar anak-anak kecil.—Markus 10:13, 14.
Tahukah kamu
mengapa Yesus mengajar anak-anak dan mendengarkan mereka? Satu alasan ialah
karena ia ingin membuat mereka bahagia dengan menceritakan kepada mereka
berbagai hal tentang Allah, Bapak surgawinya. Bagaimana kamu dapat membuat
orang lain berbahagia?— Dengan menceritakan kepada mereka hal-hal yang telah
kamu pelajari tentang Allah.
Pada suatu
kesempatan, Yesus menggunakan seorang anak kecil untuk mengajar teman-teman-Nya
suatu pelajaran penting. Ia mengambil anak itu dan menyuruhnya berdiri di
tengah-tengah teman-teman-Nya itu, yang juga adalah murid-murid-Nya. Kemudian,
Yesus mengatakan bahwa orang-orang dewasa itu harus mengubah sikap mereka dan
menjadi seperti anak itu.
Apa maksud Yesus
sewaktu ia mengatakan hal itu? Bagaimana orang dewasa, atau bahkan anak yang
sudah besar, harus menjadi seperti anak kecil, tahukah kamu?— Begini,
pengetahuan anak kecil tidaklah sebanyak orang yang lebih besar, itulah
sebabnya anak kecil mau belajar. Jadi, Yesus mengatakan bahwa murid-muridnya
perlu rendah hati, seperti anak-anak kecil. Ya, kita semua dapat belajar banyak
hal dari orang lain. Selain itu, kita semua harus sadar bahwa ajaran Yesus
lebih penting daripada gagasan kita sendiri.—Matius 18:1-5.
Alasan lain mengapa
Yesus benar-benar Guru Agung ialah karena ia tahu cara membuat pengajarannya
menarik bagi orang-orang. Ia menerangkan sesuatu dengan sederhana dan jelas. Ia
berbicara tentang burung-burung dan bunga-bunga serta hal-hal umum lainnya
untuk membantu orang-orang mengerti tentang Allah.
Pada suatu hari,
sewaktu Yesus berada di lereng gunung, banyak orang datang kepadanya. Yesus duduk
dan memberikan khotbah kepada mereka, seperti yang dapat kamu lihat pada
gambar. Khotbah itu disebut Khotbah di Gunung. Ia berkata, ’Lihat burung-burung
di langit. Mereka tidak menabur benih. Mereka tidak menyimpan makanan di
gudang. Tetapi Allah di surga memberi mereka makan. Bukankah kamu lebih
bernilai daripada burung-burung itu?’
Yesus juga berkata,
’Ambillah pelajaran dari bunga lili di padang. Bunga-bunga itu tumbuh tanpa
bekerja. Dan, lihatlah betapa indahnya mereka! Bahkan Raja Salomo yang kaya tidak
mengenakan pakaian yang lebih indah daripada bunga lili di padang. Jadi, jika
Allah memelihara bunga-bunga yang tumbuh, bukankah Ia juga akan memelihara
kamu?’—Matius 6:25-33.
Apakah kamu
mengerti pelajaran yang Yesus ajarkan ini?— Ia tidak menginginkan kita khawatir
mengenai di mana kita akan mendapat makanan atau pakaian. Allah tahu bahwa kita
membutuhkan semuanya itu. Yesus
tidak mengatakan bahwa kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkan makanan dan
pakaian. Tetapi, ia mengatakan bahwa kita harus mengutamakan Allah. Jika kita
melakukan hal itu, Allah menjamin bahwa kita akan mempunyai makanan dan
pakaian. Apakah kamu percaya?—
Sewaktu Yesus
selesai berbicara, apa pendapat orang-orang itu?— Alkitab mengatakan bahwa
mereka terpukau oleh cara ia mengajar. Sangatlah menarik untuk mendengarkan
dia. Apa yang ia katakan membantu orang-orang melakukan apa yang benar.—Matius 7:28.
Jadi, sangatlah
penting bagi kita untuk belajar dari Yesus. Tahukah kamu bagaimana kita dapat
melakukannya?— Nah, kita bisa menemukan kata-katanya tertulis dalam sebuah
buku. Tahukah kamu buku apa itu?— Alkitab. Hal itu berarti kita dapat mendengarkan
Yesus dengan memperhatikan hal-hal yang kita baca dalam Alkitab. Sebenarnya,
dalam Alkitab ada cerita yang sangat menarik tentang bagaimana Allah sendiri
menyuruh kita untuk mendengarkan Yesus. Mari kita lihat apa yang terjadi.
Pada suatu hari
Yesus membawa tiga orang temannya naik ke sebuah gunung. Nama mereka adalah
Yakobus, Yohanes, dan Petrus. Kita akan belajar lebih banyak lagi tentang
pria-pria ini nanti, karena ketiga-tiganya adalah teman dekat Yesus. Tetapi,
pada kesempatan yang istimewa ini, wajah Yesus menjadi bercahaya dengan
cemerlang. Dan, pakaiannya menjadi seterang cahaya, seperti yang dapat kamu
lihat pada gambar.
Kemudian, suatu
suara dari langit terdengar oleh Yesus dan teman-temannya. Katanya, ”Inilah
Putraku, yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan; dengarkan dia.” (Matius 17:1-5) Tahukah kamu suara siapa
itu?— Suara Allah! Ya, Allah-lah yang mengatakan bahwa mereka harus
mendengarkan Putra-Nya.
Bagaimana dengan
kita sekarang? Apakah kita akan menaati Allah dan mendengarkan Putra-Nya, sang
Guru Agung?— Itulah yang kita semua perlu lakukan. Ingatkah kamu bagaimana kita
dapat melakukannya?—
Ya, kita dapat
mendengarkan Putra Allah dengan membaca kisah-kisah Alkitab tentang
kehidupannya. Ada banyak hal menakjubkan yang harus Guru Agung ceritakan kepada
kita. Kamu akan senang mempelajari hal-hal itu yang ditulis dalam Alkitab. Dan,
kamu juga akan berbahagia jika kamu menceritakan hal-hal yang kamu pelajari
kepada teman-temanmu.
Untuk mendapatkan
lebih banyak keterangan yang bagus tentang hal-hal baik yang diperoleh dengan
mendengarkan Yesus, bukalah Alkitabmu dan bacalah Yohanes 3:16; 8:28-30; dan Kisah 4:12.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar